Bab 687 Ketergantungan Berat
Maura merasa agak canggung, "Salam kenal, Pak."
"Namaku Hermawan, panggil saja aku Pak Hermawan. Rumah yang dia tinggali adalah milikku, sedangkan aku tinggal di sebelahnya." Usai berbicara, Pak Hermawan menambahkan lagi, "Aku nggak akan buang-buang waktu kalian lagi. Aku nanti mau pergi menggali tanah."
"Oke." Maura dan Monica menjawab serempak.
Monica mengunci pintu halaman. Setelah membawa Maura pergi jauh, dia baru bercerita tentang Pak Hermawan, "Pakaiannya terlihat biasa saja, tapi sepertinya dia sangat kaya. Dia sangat pemilih dalam hal bahan makanan."
"Kelihatan sih, apakah kamu sering mengobrol dengannya sebelumnya?" Maura bertanya dengan rasa ingin tahu.
"Ya, ketika aku pindah ke sini, sepertinya aku nggak begitu takut orang. Dia sering datang ke rumah dan membawakanku makanan. Kadang bakso ikan buatannya sendiri, kadang bakso sapi, kadang semangkuk sup iga dan lain-lain." Monica berkata perlahan, "Dia sepertinya tahu kalau aku punya gangguan mental. Makanya, saat melihatku m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda