Bab 682 Semangat Para Tetua
Ferdine menghela napas tak berdaya. Dia mengulurkan tangan untuk menggendong Adik Bayi, "Pada saat darurat, memang hanya aku yang bisa diandalkan."
"Ya." Maura sangat setuju. Jika bukan karena bantuan Ferdine kali ini, entah kepada siapa lagi dia harus mencari bantuan.
Hari sudah hampir subuh ketika mereka sampai di rumah nenek tabib.
Maura tidak tidur sepanjang malam. Ketika dia sampai di rumah nenek tabib, dia bahkan tidak bisa mengangkat kelopak matanya.
"Nek, tolong selamatkan anak ini." Maura berdiri di depan pintu rumah nenek tabib. Dia memohon sambil memeluk Adik Bayi.
Nenek tabib memandangnya dengan jengkel, "Kamu benar-benar hanya bisa membuat masalah. Cepat bawa masuk, biar aku periksa."
Maura buru-buru menggendong Adik Bayi masuk. Dia duduk di samping meja dan meletakkan anak itu di atas meja.
Ferdine menguap.
Nenek tabib melirik Ferdine dan berkata, "Kamu cari tempat untuk istirahat, biar aku yang memeriksa bayi ini."
Maura menyerahkan laporan medis anak itu kepada nenek ta
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda