Bab 606 Peralat Diriku
Ketika Maura melihat Gaston terdiam, dia melanjutkan, "Momen saat itu sangat berharga. Meskipun sifat Zayn nggak sebaik yang kita bayangkan, saat berbisnis, apakah kita masih mempermasalahkan hal-hal seperti itu? Semuanya berjuang demi keuntungan. Pada waktu itu, Zayn benar-benar sangat patuh, bekerja dengan sangat serius, dan mampu menghadapi segala kesulitan."
"Aku paham. Kalau kamu terus bicara tentang dia, rasa cemburuku makin dalam," kata Gaston dengan kesal.
"Kamu sendiri tanya sesuatu yang membuatmu cemburu sendiri!" Setelah berkata demikian, Maura meminum kopinya.
Gaston mengantar Maura sampai di depan M&M. Gaston membuka pintu mobil untuk Maura. Setelah Maura turun, Gaston bertanya, "Kamu lebih suka pemandangan seperti di dunia fantasi atau lebih realistis?"
"Kamu mau buat apa?" Maura mendorongnya.
Gaston menjawab sambil memasukkan sebelah tangan ke saku, "Jawab saja."
"Dua-duanya boleh." Maura tidak pernah memikirkan tentang hal itu, jadi dia tidak bisa memilih.
"Ini yang bik
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda