Bab 519 Gaston Virtual
Di sebuah ruangan gelap.
Fino, yang kakinya terluka, menahan lukanya yang membusuk dan menuangkan iodofor ke atasnya.
Rasa sakitnya hampir membuatnya pingsan.
Dia menggigit handuk itu erat-erat dan merintih kesakitan.
Elia memeluknya dengan air mata berlinang di wajahnya. Dia lalu berkata dengan suara penuh kebencian, "Gaston, aku nggak akan mengampuninya. Dia telah membuatmu terluka parah!"
Fino bersandar pada tubuh Elia. Ketika rasa sakitnya hilang, dia memuntahkan handuk dan berbisik, "Gaston mungkin sudah mati. Hari itu dia terlempar beserta sangkarnya. kemudian ditabrak dan ditembak lagi ...."
"Aku akan berusaha mencari jejaknya. Dengar-dengar dia belum kembali. Asalkan dia belum kembali, kita nggak perlu takut!" Elia berkata dengan marah.
"Bersiaplah lebih awal. Menurutku, pencucian uang kita nggak bisa dilakukan lagi. Awalnya aku mengira Brenda cukup pintar dan mampu melakukan sesuatu, tapi siapa sangka kalau dia adalah orang yang cinta buta dan merusak semua rencana!" Ketika Fi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda