Bab 368 Konflik
Ketika Vasco kembali ke kamar, dia segera melepaskan sepatunya dan melihat ke arah kakinya. "Kejam sekali kamu, kamu hampir meremukkan jari kakiku!"
Gaston menatapnya dengan dingin dan tidak berkata apa-apa.
"Kamu bilang kamu cemburu lalu mau membuat masalah untuknya. Kenapa begitu bertolak belakang?" Vasco memeluk kakinya, dengan kebingungan yang tersirat di wajah tampannya.
Gaston sedang duduk di sofa sambil memandang ke luar jendela tanpa berkata apa-apa, tampak seperti pria tampan yang melankolis.
Vasco meliriknya sejenak dan tiba-tiba tertawa.
"Kamu sakit, ya?" Gaston mengerutkan kening dan menatapnya.
Vasco tidak bisa menahan tawa, "Kamu yang sakit, kamu itu mabuk cinta. Aku nggak mengerti, harus dia, ya? Datang jauh-jauh ke ibu kota untuk mendaki gunung, bisa-bisanya kamu kepikiran seperti itu."
Gaston mendengus dingin, "Kamu pikir aku datang ke sini untuk mendaki gunung?"
"Sudah pasti bukan. Kedatanganmu ke sini untuk melihat apa benar istrimu direbut orang." Vasco menjawab den
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda