Bab 282
“Kau yang arogan sekarang!”
Luna menggertakkan giginya dan memelototinya. “Kau menyusup ke rumahku sementara aku tidak memperhatikan. Apa hakmu menyebutku arogan?”
Kebencian dan permusuhan Luna terhadapnya tertulis di seluruh wajahnya.
Joshua membenci Luna seperti itu.
Dia membenci ejekan dan ketidakpedulian di matanya. Dia benci bahwa Luna tidak memiliki rasa hormat padanya.
Dia tidak bisa menahan diri untuk terus mengencangkan cengkeramannya di leher Luna lebih erat lagi.
“Aku ingin meminta maaf dengan benar kepadamu hari ini dan juga mendiskusikan soal Neil dan Nellie.”
Neil dan Nellie. Hati Luna bergejolak saat Joshua menyebut kedua nama itu.
Luna memejamkan mata saat suaranya bergetar, “Jangan berani menyebut nama Neil dan Nellie. Kau tidak layak untuk mereka.”
Joshua mencengkeram Luna lebih erat lagi.
Joshua kuat, begitu kuat sehingga dia bisa mematahkan leher Luna menjadi dua bagian.
Luna menahan rasa sakitnya. Dia memaksa dirinya untuk terus bernapas dan melanjutkan, “Aku mene
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda