Bab 117
Luna sedikit tercengang mendengar kata-kata Aura.
Setelah beberapa saat, Luna tersenyum. “Selamat, Nona Gibson.”
“Aku tahu kau tidak bisa mempercayainya.” Aura perlahan meletakkan gelas anggur di atas meja. Dia menatap Luna dengan riasan matanya yang rumit.
“Kau hanya picik. Itu bukan salahmu. Sudah berapa lama kau bekerja untuk Joshua?”
Aura tersenyum puas. “Apakah kau tahu mengapa Luna Gibson, si pengecut itu, hanya berani mengirim putrinya kembali tetapi tidak menunjukkan dirinya?”
Luna menunduk dan mengutak-atik gelas anggur di atas meja. “Aku tidak tahu.”
“Karena dia tidak berani kembali. Dia tahu lebih baik daripada siapapun bahwa kecelakaannya saat itu bukanlah kecelakaan. Seseorang merencanakannya.”
“Benarkah?” Luna mengangkat alisnya. Dia menatap Aura. “Bagaimana kau bisa tahu, Nona Gibson?”
“Karena Joshua yang merencanakan kecelakaan itu. Tentu saja, aku tahu tentang itu.”
Suara Aura masih tenang, tapi senyumnya angkuh. “Joshua selalu menyukaiku. Ketika dia tahu bahwa Luna ha
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda