Bab 86 Perpisahan
Ekspresi Zack terlihat sangat dingin.
Mata Jessica tampak terbelalak. Dia menengadah dan lama sekali menatap Zack tanpa berbicara apa-apa.
Jessica pikir kata-kata Zack tidak akan memengaruhinya lagi, tetapi saat ini dia merasa sedikit tertohok.
Dia menundukkan kepalanya dan tangannya refleks terkepal dengan erat, telapak tangannya sampai terasa sakit tertusuk kukunya.
Entah karena ketidakadilan yang Sophie alami atau karena dia bisa melihat masa lalunya yang sangat bodoh dari diri Sophie.
Beberapa saat kemudian.
Jessica sontak tersadar dari lamunannya dan tersenyum mencibir. Ternyata sepuluh tahun yang sudah dia sia-siakan hanyalah sesuatu yang bodoh dan nyaris tidak berarti bagi Zack.
Dia memang pantas mendapatkannya.
Pantas sekali.
Orang baik mana yang akan terus berusaha tanpa harga diri?
Zack memang sama sekali tidak punya hati nurani.
Jessica menarik napas dengan mata yang berkaca-kaca, lalu berkata, "Kamu benar."
Zack spontan menatap Jessica dengan marah.
"Apa kamu habis berpikir
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda