Bab 83 Tamu
Jessica berusaha mengingat-ingat, tetapi sepertinya dia tidak pernah mencari masalah dengan orang segarang ini.
Siapa sih pria ini?
Angin yang dingin pun berembus di sudut gelap itu, membuat bayangan pepohonan di atas kepala Jessica bergoyang.
Jessica terkejut sekali, wajahnya menjadi makin pucat. Reaksi pertamanya saat berhadapan dengan pria ini adalah bahwa preman sudah datang ke Desa Quina. Mereka sudah tahu detail semua orang di sini dan sedang menunggu malam datang untuk mulai bertindak.
"Maaf, kamu salah orang. Sudah ya, aku duluan," kata Jessica pelan sambil menggigit bibir bawahnya.
"Tunggu sebentar!" Pria itu langsung memegangi tangan Jessica dan bertanya dengan nada mencekam, "Memangnya kamu kuizinkan pergi?"
Jessica benar-benar ketakutan sampai rasanya sulit bernapas.
Dia ingin berlari, tetapi dia tidak bisa bergerak saking paniknya. Dia hanya bisa berdiri diam karena kakinya terasa begitu lemas. Pria bertubuh kekar itu pun berjalan perlahan menghampiri Jessica. Tenggorokan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda