Bab 76 Mengambil Keputusan
Mendengar hal tersebut, Zayn pun menganggukkan kepalanya. Dia terlihat cukup setuju dengan perkataan William dan menimpali, "Benar juga."
Setelah terdiam sejenak, Zayn pun kembali tertawa. "Bro, menurutmu sekarang ini sudah zaman apa? Tapi, keluarga kita masih saja mengatur-atur perjodohan. Menurutmu, kenapa gerakan revolusi dulu nggak menghapuskan kebiasaan feodal ini?"
Mereka semua berasal dari keluarga kaya atau berpengaruh, selalu percaya pada prinsip kesetaraan status dan hidup dengan penuh batasan juga kurang kebebasan.
Apa gunanya punya uang dan kekuasaan?
Di hadapan keluarga, mereka hanyalah pion yang bisa dimanfaatkan dan dipertukarkan. Baru ketika menciptakan nilai, mereka akan dipandang lebih tinggi.
William memahami hal ini. Dia menunduk sambil tersenyum tanpa mengatakan apa-apa dan terus memainkan bungkus rokok di tangannya.
Zayn yang sudah berdiri bersama di tengah udara dingin cukup lama, melirik ke arah bungkus rokok yang sedang dimainkan William. Melihat William sedang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda