Bab 35 Syarat
Di dalam vila yang sunyi, Jessica terduduk lemas di lantai. Pikirannya kembali mengingat kata-kata tajam yang pernah dilontarkan oleh Zack.
"Jessica, apa kamu nggak punya harga diri?"
"Kenapa kamu rela menjalani hidup yang terus dikendalikan oleh orang lain seperti ini?"
Jessica memprotes dengan tidak makan dan tidak minum, tetapi itu sama sekali tidak memengaruhi Arlo.
Di telepon, suara Arlo terdengar tanpa gentar, "Jessica, bersikaplah dewasa. Apa pun yang kamu lakukan, pikirkan anak itu."
Nada bicaranya dingin, tak lagi seperti dulu ketika dia masih berbicara dengan penuh kehangatan pada Jessica. Kini, dia membiarkan Jessica menghabisi dirinya sendiri sesuka hati.
Dulu, masih ada Carly yang sering membuat keributan dengan histeris. Namun, setelah kematiannya, Arlo bahkan tidak lagi berusaha berpura-pura peduli.
Jessica menangis hingga matanya memerah. Saat anak itu disebut, dia menundukkan kepala, memandangi perutnya dengan hati yang dipenuhi penyesalan mendalam.
"Baiklah."
Jessica
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda