Bab 13 Tekanan
Selama bertahun-tahun, Arlo adalah satu-satunya yang bersikap baik pada Jessica di keluarga ini.
Namun, Jessica tidak bisa memahami perasaan aneh yang muncul di hatinya. Dia tidak tahu dari mana datangnya perasaan itu, hingga akhirnya menyalahkan dirinya sendiri karena tidak tahu berterima kasih.
Dia menundukkan pandangannya, menyembunyikan emosi yang tidak terlukiskan di matanya. Sambil mengatupkan bibir, dia berbicara dengan suara lembut, "Kamu benar, Kakek Arlo. Justru karena itu, aku nggak ingin merepotkanmu lebih jauh di saat-saat seperti ini."
Mendengar itu, Arlo mengangkat kelopak matanya untuk menatap Jessica. "Jessica, kita adalah satu keluarga, tapi kenapa kamu bicara seperti kita adalah orang asing?"
Dihadapkan dengan pertanyaan itu, Jessica menggelengkan kepala. Suaranya terdengar agak berat, "Ini tentang kondisi ibuku yang kurang baik."
Setelah mengatakan ini, Jessica berhenti sejenak, menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan tenang, "Aku ingin pindah ke rumah sakit
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda