Bab 945
"Baik!"
Bawahan itu langsung mengiakan dan diam-diam undur diri.
Tidak lama kemudian, tiba-tiba ada seseorang yang bergegas menghampiri Riko yang sedang asyik menonton pertempuran antara Adriel dan Gilbert, lalu membisikkan sesuatu di telinga Riko.
Riko tampak agak kaget, lalu berkata sambil tersenyum, "Ya sudah. Biar aku yang urus kalau sampai ada apa-apa. Lakukan saja."
Setelah itu, Riko pun menatap Junet yang berada di kejauhan sambil tersenyum dengan penuh arti.
Akan tetapi, Junet terlihat seperti tidak ambil pusing. Dia menyaksikan laju pertempuran dengan dingin.
Di sisi lain, Elin tidak menyadari adanya gestur-gestur sederhana tersebut karena terlalu fokus mengamati Adriel.
Sorot tatapannya terlihat tenang, sekaligus menyayangkan. Dia bergumam dalam hati, "Padahal mungkin saja suatu saat nanti kamu bisa keluar dari Nambia dan memiliki masa depan yang sangat cemerlang, bahkan bisa juga kamu bertarung melawan ayah kandung Nando. Sayang sekali, hidupmu hanya sampai sini."
Elin sebel
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda