Bab 928
Ketika Deka beserta yang lainnya melihat pil itu, mereka semua tiba-tiba memikirkan hal ini dan ekspresi mereka sontak berubah menjadi pucat.
"Brugh!"
Ergo langsung berlutut di hadapan Adriel sambil berkata dengan panik, "Pak Adriel, mari bicara secara baik-baik. Kakekku sudah tua dan nggak akan bisa bertahan dengan masalah ini. Kalau kamu ingin menyandera orang, sandera aku saja! Jangan sentuh kakekku!"
"Bos, tolong, berhentilah bermain-main. Kalau kamu menyandera seseorang, sandera mereka saja. Jangan meracuninya. Cepat segera pergi ... "
Tanto berkata dengan suara hampir menangis. Dia sudah siap berkemas dan melarikan diri bersama Adriel. Setelah Adriel melakukan hal ini, keluarga Tanto tidak akan bisa tinggal di Kota Majaya atau bahkan Negara Elang. Mereka hanya bisa melarikan diri ke luar negeri.
Namun, Adriel langsung membuka mulut Deka dan memasukkan pil itu ke dalam mulut Deka.
Seluruh tempat itu langsung menjadi sunyi senyap.
Deka menatap Adriel dengan tajam, wajahnya terlihat
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda