Bab 925
"Kenapa kamu masih begitu tenang? Kenapa kamu nggak segera kabur?" tanya Tanto.
"Kalau kamu bicara lagi, aku akan memukulmu. Kamu diam saja," ujar Adriel dengan tenang.
Tanto hanya bisa menghela napas, menggenggam ponselnya tanpa berani bicara lagi. Dia benar-benar merasa bingung. Jelas-jelas ini adalah situasi yang mematikan, tetapi kenapa Adriel bisa tampak begitu santai?
Seolah-olah dia benar-benar punya cara untuk mengatasinya.
Namun, ke mana lagi dia bisa melarikan diri dengan kondisi seperti ini?
Makin Tanto memikirkannya, makin dia merasa putus asa. Dia hanya bisa memikirkan bagaimana caranya menyelamatkan diri. Lagi pula, ayahnya tadi sudah mengatakan dengan jelas di telepon bahwa jika dia terus bersama Adriel, bahkan ayahnya tidak akan bisa melindunginya.
Saat pikiran Tanto berkelana, tiba-tiba mobil berhenti.
"Turun," kata Adriel.
"Apa?"
Tanto baru tersadar. Dia menyadari bahwa mungkin inilah tempat di mana Adriel berencana melarikan diri dari pengejaran. Namun, saat Tanto me
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda