Bab 895
Fendi menatap Adriel dengan wajah dingin, lalu berujar, "Jangan bicara omong kosong. Kamu hanya kehilangan seorang wanita, tapi sudah mau membunuh orang! Apakah nyawa wanita-wanita itu sebanding dengan nyawa Pak Nando? Hari ini, meski aku membunuhmu, apa yang bisa dilakukan keluarga Juwana setelahnya?"
Kata-katanya terdengar seperti ancaman, tetapi sebenarnya Fendi hanya ingin agar Adriel segera pergi.
Lagi pula, Adriel sebelumnya bisa menahan beberapa serangan dari master puncak tingkat delapan. Ini membuat Fendi ragu untuk bertarung dengannya. Dia tidak terlalu yakin bisa menang, jadi lebih memilih untuk menghindari pertempuran.
Selain itu, meski Nando tidak takut dengan balas dendam dari keluarga Juwana, tetapi Fendi takut dengan itu.
Dia berharap bisa menakut-nakuti Adriel agar pergi.
Fendi merasa alasannya cukup masuk akal. Menurut pandangannya, membunuh Nando hanya karena beberapa orang wanita terdengar sangat konyol.
Namun, Adriel justru menjawab dengan tindakan, bukan kata-kata
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda