Bab 84
Adriel tidak berani gegabah dan segera berhenti di jarak sepuluh meter dari Diana.
"Jangan sakiti anakku! Aku mohon, lepaskan dia."
Nenek dan wanita muda itu berlutut sambil memohon.
"Jangan menangis, berisik!"
Diana menampar kepala sang nenek dengan keras sehingga nenek itu tewas seketika. Sementara itu, wanita muda yang terkena percikan darah sang nenek menjerit histeris dan hampir pingsan.
Begitu melihat kejadian ini, orang-orang yang berada di sana berhamburan menyelamatkan diri. Kepanikan pun tercipta.
"Baiklah, aku akan membiarkanmu pergi. Jangan membunuh orang yang tidak bersalah lagi."
Ketegangan terlihat jelas di wajah Adriel. Meskipun hatinya terbakar amarah, dia terpaksa mengalah.
"Kamu benar-benar baik, ya. Nggak apa-apa kalau kamu memang baik, tapi jangan lembek saat menghadapi orang. Lain kali kita bertemu, aku akan membunuhmu dengan sangat menyakitkan," ujar Diana sembari tersenyum.
Namun, jangan terkecoh oleh senyum menggoda yang ditunjukkan oleh Diana. Wanita ini adala
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda