Bab 749
Adriel mengangkat alisnya sedikit, lalu menatap Willy dan bertanya, "Apa yang katamu?"
"Bos, tenanglah!" bujuk Tanto. Dia khawatir Adriel akan memukul orang-orang yang dia susah payah cari. Setelah membujuk Adriel, dia berkata kepada Willy, "Kak Willy, bisakah kamu hargai bosku? Wanita ini pacar bosku."
Plak!
Willy malah menampar wajah Tanto dan membentaknya, "Sialan, memangnya kamu siapa? Berani-beraninya kamu memintaku untuk menghargai kalian!"
"Kalau bukan karena aku tertarik pada kakakmu, kamu pikir kamu pantas mengundangku ke sini?" ucap Willy.
"Aku datang dengan rendah hati, tapi kamu bahkan nggak mau memberi seorang wanita pun padaku. Apa kamu nggak menghormatiku?" lanjutnya.
"Aku ... " kata Tanto. Wajahnya marah bercampur malu.
Orang-orang di samping juga mulai mengolok-olok dengan sinis, "Tanto, itu hanya satu tamparan saja, kenapa marah? Kalau wanita ini nggak boleh, nggak apa-apa, minta kakakmu yang temani Pak Willy saja."
"Beraninya orang kampung itu menentang Pak Willy, it
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda