Bab 595
Arlin tersadar dari keterkejutannya, dia menatap Adriel dengan mulut terbuka.
"Se ... selesai begitu saja? Bukankah kamu terluka?" tanya Arlin.
"Sudah sembuh," jawab Adriel dengan santai.
Arlin terdiam.
Arlin merasa sangat terkejut.
Luka Adriel yang begitu parah, sembuh begitu cepat?
Sementara Adriel tetap tenang, seolah-olah menganggap bahwa ini adalah hal yang biasa!
"Maafkan aku, Mahaguru Adriel. Nggak seharusnya aku menyinggung Mahaguru Adriel sebelumnya," ujar Arlin.
Arlin menelan ludah dengan susah payah, hatinya dipenuhi rasa takut dan kagum.
Sebelumnya Arlin sangat tidak sopan kepada Adriel, bahkan dia berteriak marah kepadanya!
Sekarang Arlin baru merasa takut. Jika Randi datang terlambat sedikit saja, sekarang dia akan menjadi mayat!
"Kalau maaf berguna, apa gunanya hukum?" tanya Adriel sambil memutar matanya.
Arlin sedikit tercengang, tetapi sepertinya dia mengerti sesuatu. Dengan ragu, dia berkata dengan suara rendah, "Kalau Mahaguru Adriel nggak keberatan, aku bersedia men
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda