Bab 484
"Di mana kamu?" Baru saja Ana bertanya, tapi tiba-tiba dia bisa mendengar suara yang tidak biasa. Dia langsung bertanya dengan curiga, "Apa yang sedang kamu lakukan?"
"Hm, sedang melakukan itu," jawab Adriel dengan jujur.
"Dasar bajingan! Apa kamu nggak punya rasa malu?" kata Ana.
Di sisi lain, di vila keluarga Juwana, Ana merasa bingung setelah pulang. Dia terus meragukan tentang identitas Adriel. Awalnya, dia bermaksud menelepon untuk mencari tahu lebih banyak.
Namun, ketika dia mendengar suara itu, dia merasa marah. Hanya saja, dia sendiri tidak tahu kenapa dia marah.
Lagi pula, hubungan antara dirinya dan Adriel memang tidak normal. Jadi, jika Adriel mencari wanita lain, itu seharusnya adalah hal yang wajar.
"Ya, aku memang nggak punya rasa malu. Kenapa?" balas Adriel.
Adriel mengaku dengan lugas. Tindakannya bahkan lebih tegas. Tangan besarnya sudah meraba masuk ke dalam pakaian dalam Yasmin, merasakan kelembutan kulitnya, lalu menggenggam erat puncak payudara yang belum pernah di
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda