Bab 438
"Zamri, setelah kamu mati, jangan lupa untuk meminta maaf dengan baik pada orang tuaku. Sampaikan juga pada orang tuaku kalau mereka yang telah membunuh orang tuaku akan segera menyusul untuk meminta maaf juga," tegas Adriel.
"Dia begitu mudah terjebak?" kata Joshua.
Joshua langsung bersuka cita. Dia tampak seperti seorang pemburu yang melihat mangsa yang hampir lolos dari jebakan, jatuh ke dalam perangkap lain!
Selain itu, perangkap ini akan menjerumuskan Adriel ke dalam keputusasaan!
Zamri mungkin tidak sekuat seorang Jenderal Garnisun, tetapi dia tetap seorang mahaguru nomor satu di Kota Silas. Bagi Adriel yang hanya seorang pemula, melawan Zamri sama seperti kunang-kunang yang mencoba bersaing dengan cahaya bulan!
Riko tersenyum simpul sambil memandang Adriel dengan sinis, lalu berkata, "Anak ini begitu mudah menerima tantangan, sampai-sampai aku merasa kurang puas."
"Tapi Zamri sudah melakukan pekerjaannya dengan baik. Dia layak diberi penghargaan," kata Riko.
Awalnya, jika Adriel
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda