Bab 408
Riko menatap Zamri dengan tatapan yang dingin dan berkata dengan nada bicara yang begitu merendahkan Zamri.
Zamri sebenarnya tidak keberatan dengan sikap Riko yang merendahkannya. Dia hanya terkejut sejenak, kemudian berkata, "Pak Riko, dia menentang Anda dan juga menghina aku. Apakah Anda khawatir kalau aku tidak bisa melawannya? Bagaimanapun juga, aku adalah seorang mahaguru tingkat tujuh."
Saat ini, Adriel hanya tersenyum samar, sembari berkata, "Apa kehebatan seorang mahaguru tingkat tujuh? Aku bahkan sanggup mengalahkan master puncak! Coba tanya pada Yanto bagaimana dia bisa kehilangan telinganya."
"Mengalahkan master puncak? Dengan kemampuanmu?" tanya Zamri dengan ekspresi meremehkan Adriel.
Zamri lalu menatap ke arah Riko dan menunggu tanggapan Riko atas perkataan Adriel barusan. Namun, perkataan Adriel berhasil membuat Zamri terdiam dan membeku.
"Keluarga Gunawan tentu akan mengingat jelas dendam Yanto. Kamu dan master puncak yang menjadi dekingmu itu sudah boleh mempersiapkan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda