Bab 387
Wendy mengagumi senyum cerah Adriel yang tiba-tiba menjadi kaku. Baginya itu terlihat sangat menarik.
Dia tidak keberatan membantu Adriel, tetapi menggoda Adriel sepertinya sangat memberikan warna pada hidup Wendy yang monoton.
"Kamu sudah tahu?"
Adriel jadi malu begitu mendengar ucapan Wendy. Bagaimanapun, Adriel-lah yang minta tolong, jadi memang akan lebih sopan jika dia mengaku pada Wendy lebih dulu.
"Aku bisa langsung tahu, kok. Tuh, lihat tubuhmu yang babak belur, lalu kamu juga nggak mau pergi."
Sepasang mata Wendy yang jernih seakan bisa menerawang hati manusia.
"Sebenarnya aku juga lagi berpikir gimana caranya balas budi ... "
Adriel yang malu pun menggaruk kepalanya.
Dia minta tolong, dia harus bayar harganya.
Memang, di dunia ini tidak ada makan siang gratis.
Jika memang tidak ada cara lain ...
"Ayo maju! Nggak usah anggap aku manusia!"
Adriel mengatupkan giginya kuat-kuat dan menutup matanya, seolah membiarkan Wendy mempermalukannya.
Wendy terkejut, "Kamu ngapain?"
"Ayo puk
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda