Bab 297
Dia menyuruh para tentara garnisun itu menelungkup di tanah. Jelas ini adalah penghinaan bagi mereka.
Namun, nyawa Pak Pratikno ada di tangan Adriel, jadi mereka tidak berani melawannya. Kalau tidak, dengan sifat Joshua yang keras kepala, mereka pasti akan mati kalau terjadi apa-apa dengan Pak Pratikno.
Pratikno sangat ketakutan, dia pun berteriak kepada para tentara garnisun itu, "Ngapain kalian masih berdiri begitu? Kalian tuli, ya? Cepat telungkup!"
Para tentara garnisun itu pun membuang senjata mereka, lalu menelungkup di tanah dan tidak berani menengadahkan kepala mereka.
Adriel membawa Pratikno naik mobil dan langsung meninggalkan Rumah Pensiunan.
Para tentara garnisun yang mengelilingi Rumah Pensiunan telah mendapatkan informasi dan tidak berani menghalangi, apalagi mengejar.
"Apa kamu bisa melepaskanku sekarang?"
Pratikno duduk di kursi penumpang depan, ekspresinya penuh dengan kepanikan.
"Lihat sikapmu ini, makin tua makin takut mati. Ayah seorang jenderal garnisun malah takut
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda