Bab 2315
Di bawah tatapan tegang Roni, Saka menyilangkan tangannya sambil tersenyum dan tidak menjawab.
Selly meliriknya sejenak, lalu menyimpan undangan itu.
Lalu, dia mengeluarkan satu undangan lagi.
Undangan Perang!
"Tujuh hari kemudian, Yang Mulia Pangeran Ketiga mengundangmu untuk bertarung dengan Yasmin di upacara penobatannya," ucap Selly.
Kali ini, dia menatap Saka dan menambahkan, "Nggak peduli bagaimana hasil pertarungan ini, Yang Mulia Pangeran Ketiga nggak akan mengungkit masalah kematian Adnan lagi."
Saat ini, Yasmin yang telah berjalan sampai depan pintu mendengar ucapan ini, dia langsung berbalik dan terus menatap Saka.
"Bagaimana jika nggak diterima?" tanya Roni dengan wajah muram.
Selly tidak menjawab. Dia hanya mengangkat undangan itu dan menatap Saka dengan ekspresi dingin.
Saka tersenyum, lalu mengambil undangan itu dan berkata, "Hanya masalah dimajukan beberapa hari saja. Aku terima pertarungan ini."
Selly memimpin pasukan, berbalik dan pergi.
Seiring dengan kepergian merek

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda