Bab 2292
Mendengar itu, pengawal tersebut merasa sangat senang dan segera berkata, "Hamba berterima kasih kepada Pak Darna, hamba bersedia untuk berkorban demi Nona Yunna, bahkan jika harus menghadapi api dan air, aku nggak akan mundur!"
Darna tersenyum tipis, memandangi Wennie dan berkata, "Kalau bukan Yasmin bersikeras ingin bertemu ibunya, wanita itu nggak akan punya hak untuk memasuki pintu keluarga Romli-ku."
"Aku sudah datang mencarimu beberapa kali, tapi kamu nggak memberiku jawaban. Hari ini adalah yang terakhir, jangan sampai kamu nggak tahu diri!"
"Kenapa kamu nggak pergi sendiri?" Wennie mengejek.
Darna segera menggigit gigi. Jika bukan karena ada suatu keberadaan yang mengerikan di Kota Silas, dia sudah akan pergi menangkap Ana sendiri!
Kejadian terakhir kali masih membuatnya merasa cemas hingga kini, dan ketika luka lama itu terbuka, dia langsung mendengus marah, "Bawa dia pergi!"
Pengawal melihat adanya niat membunuh di mata Darna, dia pun langsung mengerti.
Kemudian, dia memanggi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda