Bab 215
"Kalian pikirkanlah dengan perlahan, aku akan kembali ke kamar dulu."
Setelah kembali ke kamar, Lisa langsung menelepon Adriel.
Adriel yang sedang mengemudi, tidak terkejut saat menerima telepon itu.
"Terima kasih, Adriel," kata Lisa.
Kalimat pertama yang Lisa ucapkan adalah terima kasih pada Adriel, ungkapan itu terdengar penuh haru.
"Aku hanya membantu semampuku saja," ucap Adriel.
"Bagaimana mungkin ini hal sepele? Kamu telah membunuh Wiryo untukku dan keluargaku. Ini adalah bantuan besar. Aku nggak tahu bagaimana cara membalas kebaikanmu," kata Lisa.
Dia memang sangat terharu, Adriel adalah pangeran tampan impiannya.
"Eh ... "
Adriel terdiam, membunuh Wiryo memang membantu Lisa, tetapi itu bukan tujuan utama dia membunuhnya.
"Apa kamu punya waktu malam ini? Ayo ketemuan, aku ingin mengajakmu makan malam," kata Lisa.
Adriel ragu sejenak, lalu menyetujuinya.
Dia berpikir, jika pulang sekarang, mungkin Cheky akan datang memohon padanya.
Adriel sebenarnya menghargai Cheky dan mengangga
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda