Bab 2105
Suara menggema itu seolah berasal dari puluhan tahun lalu, dari zaman penuh perang dan kekacauan. Suaranya membawa aura pedang dan tombak, serta napas pertempuran yang gagah berani. Suara itu menghantam hati semua orang yang mendengarnya, seperti palu besar yang menghunjam dalam-dalam.
Cahaya emas di tubuh Saka bersinar terang. Saat itu, sinarnya terasa menyilaukan, membuat banyak orang menundukkan kepala dalam rasa malu.
"Apakah orang seperti ini benar-benar ada?" gumam Adair, tertegun saat menatap Saka.
Di sisi lain, Dahlia kembali merasakan sesuatu yang sangat familier, sebuah keagungan yang tragis. Perasaan ini membawanya kembali ke beberapa bulan yang lalu, saat dia melihat sosok lain yang sangat mirip berdiri gagah, melindungi dirinya dan yang lain hingga akhirnya mengorbankan nyawanya.
Dia telah menerima budi besar dari Tabib Agung, sesuatu yang dia tahu tidak akan pernah bisa dia balas, bahkan dengan nyawanya sekali pun.
Namun, pada saat itu, dia hanya bisa menyaksikan kepergia

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda