Bab 2102
Dengan mata yang dingin dan tajam, Saka berkata, "Kalau bisa bertarung tapi memilih mundur, itulah yang benar-benar akan membuatmu menyesal!"
Semangat tempurnya membara. Dia berdiri seorang diri di antara Jaykel dan rencana gelap Enam Jalur Puncak Kematian, suaranya menggema seperti guntur, membawa aura keberanian yang mampu menghentikan ribuan musuh di satu garis pertahanan!
Kata-kata itu seolah membelah udara, menghantam langsung ke hati Dahlia. Matanya yang biasanya tenang kini dipenuhi gejolak emosi saat dia menatap Saka yang berdiri dengan gagah.
Kalau bisa bertarung tetapi memilih mundur, itulah penyesalan!
Kata-kata itu menggema di benaknya. Dia teringat Adriel yang telah gugur, sementara dirinya hidup dalam penyesalan yang membayangi setiap langkahnya. Karena keraguan dan ketakutannya, hatinya perlahan dikendalikan oleh iblis, membuatnya terhenti di ambang kemajuan.
Namun, Saka? Dia menghadapi maut tanpa sedikit pun ragu, mengambil keputusan yang mustahil dengan penuh keyakinan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda