Bab 209
"Akhir-akhir ini, aku sudah terlalu sering melihat adegan memohon ampun seperti ini. Kamu bukanlah orang yang pertama. Kalau aku memaafkan kamu dengan mudah, maka aku sama saja sedang merusak standar mahaguru," ujar Adriel sambil berjalan ke depan Wiryo dan menatapnya dengan tatapan angkuh.
Wiryo sama sekali tidak berani mengangkat kepalanya dan hanya bisa menatap kedua kaki Adriel.
"Mahaguru Adriel, Anda adalah orang yang sangat bijaksana. Aku mohon padamu untuk memberikanku kesempatan sekali lagi, demi Aliran Kusuma dan juga Nona Glenny. Aku rela memberikan seluruh harta milikku sebagai tebusan nyawa," ujar Wiryo.
Wiryo sudah memikirkannya dengan matang, asalkan dirinya bisa keluar dari sini dengan selamat, dia akan segera melarikan diri dari Kota Silas dengan membawa semua hartanya dan tidak akan kembali lagi.
"Demi Aliran Kusuma, aku mungkin masih bisa memberikan satu kesempatan, tapi kesempatan ini hanya bisa diberikan pada Wilsen, bukan bawahan rendah seperti dirimu! Mengenai har
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda