Bab 2011
Wafa tersenyum tidak percaya.
Dia hanya berjalan santai, lalu tiba di tepi kolam darah dan berkata dengan ekspresi heran, "Jadi ini cara kalian menyegel nadi naga?"
"Bagus juga."
Adair tersenyum, lalu mengangkat seember air darah dengan santai dan berkata, "Semua ini adalah darah dari nadi naga, yang juga mengandung keberuntungan dari nadi naga."
"Nenek moyangku menyegel nadi naga dan setiap saat menarik esensi darah darinya, lalu mengubahnya menjadi kolam darah. Butuh beberapa tahun untuk mengumpulkan satu kolam, menunggu kami datang untuk mewarisinya."
Dia tidak keberatan berbicara panjang lebar. Menghadapi sosok di balik layar seperti ini, dia berhak untuk menjelaskan dialog seperti itu.
Wafa tersenyum dan berkata, "Sama seperti yang kudengar. Kali ini, aku ingin satu kolam darah."
Adair menyipitkan matanya sembari berkata, "Hanya tujuh keluarga besar dan orang-orang dari keluarga kerajaan yang berhak menikmati ... "
"Aku ingin coba," ujar Wafa sambil tersenyum.
Sambil berbicara, di

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda