Bab 2002
Saka menatap truk besar yang melaju kencang itu dengan tajam, tetapi tidak melakukan apa-apa. Dia hanya berdiri diam, membiarkan truk itu menghantam kendaraan kedua orang tuanya dengan suara gemuruh yang memekakkan telinga.
Seketika, sudut matanya berkedut hebat, seolah-olah sebuah palu raksasa menghantam dadanya dengan brutal.
Dia menahan napas, matanya tajam memandang sekeliling, menunggu ilusi ini lenyap ...
Namun, detik berikutnya, dia tertegun.
Ilusi di hadapannya sama sekali tidak berubah. Dia tetap berdiri di tempat semula, semuanya kembali seperti awal. Kendaraan itu melaju cepat lagi, tawa riang kedua orang tuanya kembali melintas di depannya.
Hujan deras terus mengguyur, membasahi tubuhnya hingga dingin menggigit.
Di atas, langit malam tampak hitam pekat, diselingi kilatan petir yang memekikkan, dan hujan seperti tak pernah habisnya mengguyur dengan deras, membasahi setiap sudut kota.
Tiba-tiba, Saka mendongak. Matanya penuh kemarahan, dia berteriak lantang, "Baik! Baik! Kala

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda