Bab 1988
Rambut Novea sedikit berantakan, tampaknya dia sudah lama menyelesaikan tantangan dan tiba di tempat ini.
Namun saat ini, ada lapisan cahaya emas yang sangat suci mengalir di kulit putihnya, yang kontras dengan ekspresi menggoda di wajahnya.
Adair sedikit terkejut melihatnya, dia lalu mengerutkan kening dan berkata, "Kamu tiba cepat sekali ... "
Dia sudah masuk tempat ini lebih dulu dari yang lainnya, namun Novea ternyata lebih cepat mendahuluinya.
"Aku nggak ada pilihan. Kalau dibandingkan dengan bakatmu yang luar biasa, aku terpaksa menjadi burung bodoh yang terbang duluan dan mengambil semuanya terlebih dahulu," ucap Novea dengan senyum yang penuh arti.
"Burung bodoh yang terbang duluan? Iu bukan kamu," ucap Adair. Dia kemudian menyipitkan mata dan bertanya, "Kenapa nggak pergi ke perbatasan kelima?"
"Perubahan di Pegunungan Tunaga kali ini nggak biasa, aku ingin mencari seseorang untuk pergi bersamaku, dan ... aku juga ingin melihat pertunjukan yang bagus," ucap Novea dengan senyum

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda