Bab 1908
"Nggak ada bertarung sejenak, hanya ada pertarungan hidup dan mati. Apa Legan nggak pernah mengajarkanmu hal ini?" ujar Saka.
Saka berkata dengan acuh tak acuh dan penuh niat bertarung.
Sebuah keinginan membunuh yang kuat meletup-letup, seolah-olah memiliki kekuatan ingin membunuh banyak orang. Adegan ini membuat Garza ketakutan.
"Kamu kena dengan leluhurku?" tanya Garza.
Matanya berkedip-kedip.
"Kami pernah bertemu satu kali, dia sangat cerdas. Kalau dia ada di sini, dia nggak akan membiarkanmu menghina seorang genius," Saka berkata dengan tenang.
Garza makin mengerutkan keningnya. Leluhur keluarganya memang pernah mengatakan.
Ada beberapa orang dilahirkan sangat luar biasa. Luka berat tidak boleh dianggap remeh dan maafkan orang lain jika kamu ingin dimaafkan.
Namun, dia sudah bosan dengan perkataan-perkataan itu.
"Dia sudah tua. Mulai sekarang, aku yang memimpin keluarga Buana," ujar Garza.
Setelah itu, dia berteriak dan kembali melepaskan energi darah yang membalut seluruh tubuhnya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda