Bab 1803
...
Di sisi lain.
"Katanya di Gunung Reribu ini penuh harta karun? Tapi kenapa cari bahan obat saja susahnya minta ampun?"
Saka mengerutkan alis, wajahnya muram. Dia berjalan sambil mengumpulkan bahan obat untuk meramu pil yang bisa meningkatkan kekuatannya.
Saat ini, dia benar-benar miskin. Namun, hasilnya nihil.
"Bahan-bahan yang bagus sudah diambil orang-orang yang masuk lebih dulu," kata Cecil sambil tersenyum getir.
Dia mengeluarkan beberapa botol pil dari tasnya dan menyerahkannya untuk menawarkan, "Aku cuma punya ini. Kamu pakai saja dulu."
Saka membuka botolnya, lalu memandang pil-pil itu dengan ekspresi tak berdaya. Dia berkata, "Pil ini nggak bisa dibilang buruk, tapi ya ... biasa saja. Sepertinya posisinya di keluarga Dimasta nggak lebih dari anggota biasa, ya?" pikirnya dalam hati, lalu mengembalikan botol itu ke Cecil.
"Sudahlah, simpan saja untukmu sendiri."
"Aku nggak meracuninya!" kata Cecil buru-buru, entah apa yang tiba-tiba melintas di pikirannya.
"Aku lebih tertarik

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda