Bab 1719
"Memanggil ayahmu pun tak ada gunanya!"
Plak! Tamparan Adriel kembali mendarat, menghempaskan Yasmin ke dinding. Dia terhuyung, sulit berdiri, wajahnya dipenuhi kepanikan.
Sementara itu, Tuan Lorry, yang beberapa waktu lalu masih penuh percaya diri, kini terperangkap di tangan Liana. Lehernya dicengkeram erat hingga wajahnya memerah. Bahkan untuk bicara saja sulit.
Setelah Kitab Giok dihancurkan, perbedaan kekuatan antara mereka makin nyata.
"Maafkan aku ... Bu Liana, ampuni aku ... " pinta Tuan Lorry dengan susah payah. Tatapannya penuh permohonan.
"Kami nggak bermaksud mencelakai Adriel. Kami hanya ingin mengambil sedikit keuntungan untuk diserahkan kepada Sekte Master Langit. Kami sama sekali nggak berniat jahat ... " jelas Yasmin yang ikut angkat suara.
Setidaknya, kali ini dia tahu caranya bersikap rendah hati ketika keadaan mendesak.
Namun, begitu kata "Sekte Master Langit" keluar dari mulutnya, suasana langsung berubah. Wajah semua orang yang mendengar itu tampak tegang.
Sekte M
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda