Bab 1606
Sinar matahari yang terik menyinari ruang sidang tersebut. Adriel kemudian melangkah ke dalam dengan ekspresi yang sangat tenang. Semua tokoh-tokoh besar dari Kota Srijaya hanya menatapnya dengan tatapan terkejut.
Di saat yang bersamaan, Adriel terlihat memegang sebuah buah merah yang berkilauan di tangannya, lalu menggigitnya dengan lahap. Namun, Adriel langsung membuangnya setelah menggigitnya sekali.
Adriel kembali mengeluarkan Buah Dendam Darah dari keranjangnya, lalu menggigitnya sekali dan membuangnya dengan sembarangan!
Alvel benar-benar terpaku ketika melihat buah berwarna merah itu.
Itu ...
"Buah Dendam Darah?" tanya Alvel.
Apakah itu Buah Dendam Darah yang selama ini dia anggap berharga?
Semua orang terkejut ketika mendengar perkataan Alvel.
Semua orang juga menatap ke arah tangan Adriel dengan tatapan ragu.
Adriel dengan bangga membawa keranjang yang berisi buah-buahan berwarna merah darah dan itu semua adalah Buah Dendam Darah.
Melihat situasi ini, semua orang benar-benar t
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda