Bab 148
Melalui penampilan mereka yang meminta maaf dengan sungguh-sungguh, pasangan ayah dan anak dari keluarga Wirawan ini berhasil lolos dari maut dan menyelamatkan nyawa mereka.
Sekarang, yang tersisa hanyalah pasangan ayah dan anak keluarga Juwono.
Brodi terus menarik-narik baju Alan, memberi isyarat agar dia juga melakukan sesuatu.
Bagaimanapun juga, semalam dia sudah menampar dirinya sendiri, juga menjilati sol sepatu. Jadi, berlutut sambil meluncur, lalu membenturkan kepala sepertinya tidak terlalu sulit.
Alan menepis tangan Brodi. Meskipun dia sangat takut, siapa memangnya Alan itu?
Dia adalah Wakil Ketua Persatuan Dagang Marlion. Dia adalah orang dengan kekayaan triliunan, figur terkenal di Kota Silas. Bagaimana mungkin dia akan merendahkan dirinya?
"Hari ini kami memang kalah, tapi kalau kamu ingin kami berlutut meminta maaf seperti anjing, itu nggak akan mungkin," ujar Alan dengan tegas.
"Heh ... Kamu cukup punya nyali," balas Adriel sambil tertawa dingin.
Alan bernegosiasi, "Biark
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda