Bab 1414
Kedua orang itu bertarung dengan kecepatan yang sulit diikuti mata, tetapi situasi pertarungan membuat semua orang terperangah.
Keduanya terpisah. Tubuhnya Ceol berlumuran darah, penuh dengan luka sabetan pedang, beberapa di antaranya begitu dalam hingga menembus tulang. Darahnya menetes ke tanah, sementara ada juga bagian tubuhnya yang hangus karena disambar petir.
Di sisi lain, Adriel juga dipenuhi bekas-bekas pukulan yang menembus satu inci ke dalam kulitnya. Wujud mistik naga-gajah di sekelilingnya berubah menjadi energi darah yang memasuki tubuhnya, menyembuhkan luka-lukanya secara cepat. Namun, tatapan Adriel tetap dingin dan tak sedikit pun mundur.
"Ceol, dasar tua bangka!" ejek Adriel.
Ceol terengah-engah, dengan petir masih mengamuk di sekitar luka-lukanya, menyiksa tubuhnya dan membuat wajahnya bergetar. Dia berteriak, "Anak kecil! Kamu berani meremehkanku?"
Dalam pertarungan itu, energi darah Adriel meledak dengan kekuatan besar, kekuatan tubuhnya terasa menindih Ceol.
Saat
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda