Bab 1412
Namun kemudian, suara lembut yang penuh penyesalan terdengar, "Ada aku di sini, jangan dikit-dikit meledakkan diri."
Dia sedikit terkejut, lalu membuka matanya. Dia melihat dirinya dipeluk dan dilempar ke samping. Sementara pukulan Ceol meleset.
Sementara itu, Adriel menatapnya dengan penuh kasih sayang sambil memeluknya.
Tatapannya sangat mendalam!
"Leo ... " Wennie tertegun.
"Aku di sini," ujar Adriel sambil tersenyum.
Tiba-tiba, Wennie dengan cepat bereaksi dan ekspresinya berubah drastis. "Minggir!"
Setelah serangan telapak tangannya gagal, Ceol makin marah dan kembali menyerang dengan mengayunkan tangannya!
Dia segera mendorong Adriel, lalu meledakkan darahnya sendiri.
Namun beberapa saat kemudian, dia mendapati bahwa kekuatan ledakan yang mencapai titik ekstrem di dalam tubuhnya telah dibatasi oleh kekuatan lain, seperti gunung berapi yang hampir meletus yang dipadamkan dengan paksa!
Adriel meletakkan tangannya yang besar di bahunya untuk menahan kekuatan itu.
Dia sangat gelisah
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda