Bab 1388
Pada saat yang sama, di sisi lain.
Dastan mengikuti Malio sambil tersenyum pahit, lalu dia berkata, "Kak, jangan mempersulit Leo. Dia punya orang kuat yang melindunginya. Kita nggak akan mampu menghadapinya."
"Apa kamu ingin aku mundur di hadapan seorang anak manja yang hanya bisa menggertak dengan kekuasaan?" tanya Malio dengan nada dingin.
Akhirnya, Dastan hanya bisa menghela napas. Kakaknya ini telah mengalahkan banyak pemuda kaya selama ini. Terutama hari ini, ketika Adriel tidak berani bertarung. Ini membuat Malio makin memandang rendah dirinya.
Namun, entah kenapa Dastan merasa tatapan Adriel tadi agak aneh. Bukan seperti dia tidak berani bertarung, tetapi lebih seperti tidak tertarik untuk bertarung!
"Bagaimanapun juga, aku nggak akan mundur melawannya. Aku juga nggak akan menyerahkan Wennie kepadanya. Mungkin sekarang Wennie sedang terpesona oleh kekuasaan Leo, itulah sebabnya dia mendekatinya. Tapi saat aku mengalahkan Leo secara terhormat, kelak aku akan diakui oleh orang-ora
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda