Bab 130
Bahkan Vivian yang duduk di dalam mobil pun penasaran.
"Kak Adriel, Rory itu orang penting di Kota Silas. Kenapa dia begitu takut padamu?" tanya Vivian.
"Karena dia takut aku menghajarnya!" jawab Adriel sambil tertawa.
"Benar juga, kamu hebat berkelahi. Bahkan Kak Feri dari Istana Phoenix pun bisa kamu kalahkan dengan satu pukulan. Ajari aku, ya," kata Vivian dengan penuh harap.
"Latihan bela diri itu sangat melelahkan. Sebaiknya kamu fokus belajar saja," kata Adriel.
"Aku nggak takut lelah," jawab Vivian.
"Baiklah, nanti aku ajari beberapa gerakan bela diri," kata Adriel sambil mengusap kepala Vivian.
Adriel dan Vivian kemudian pergi ke Rumah Sakit Utama. Saat ini, di rumah sakit itu ada tiga musuh besar Adriel yang dirawat, yaitu Pedro Wijaya, Wiryo Lesmana, dan Thomas Santoso.
Ketiganya sangat ingin melihat Adriel hancur berkeping-keping.
Dibandingkan dengan yang lain, Thomas yang paling ringan lukanya dan dia sedang bersiap-siap untuk keluar dari rumah sakit.
Hal pertama yang akan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda