Bab 1212
"Kalau dia benar-benar mati, apakah aku akan dianggap tidak sedang mempermainkan kamu?" tanya Adriel.
"Kamu!" teriak Vendro dengan penuh amarah. Dia benar-benar ingin membunuh pria brengsek yang ada di depannya ini!
Adriel hanya menatapnya dengan tatapan yang dingin. Meski tingkat kekuatan Adriel jauh lebih rendah, Vendro tetap saja merinding ketika menyadari tatapan Adriel.
Vendro sangat membenci perasaan ini, perasaan ini hanya akan muncul ketika dia bertemu dengan musuh yang jauh lebih kuat darinya.
Vendro merasa kalau dirinya menyerang Adriel sekarang, Adriel tetap saja bisa membunuhnya dengan mudah tanpa mendapatkan bantuan dari orang lain!
"Lumayan memahami situasi," ujar Adriel sambil tersenyum setelah menyadari ekspresi Vendro yang perlahan berubah. Adriel kemudian melepaskan sisik emas yang pernah diberikan Wendy padanya.
Ini adalah langkah terakhir Adriel, meski merasa sayang kalau harus digunakan pada lawannya saat ini, Adriel tetap harus memberi tahu mereka siapa yang berku
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda