Bab 1194
Saat mayat di belakangnya jatuh, kekuatan Adriel yang mengerikan menjadi makin dahsyat. Dengan tatapan yang makin berapi-api, Adriel kembali menyerang target berikutnya.
"Apa-apaan ini!"
"Cepat hentikan dia."
Teknik pembantaian yang ganas ini membuat lima master puncak yang tersisa menjadi sangat ketakutan.
Mereka adalah pembunuh. Namun, cara membunuh Adriel jauh lebih lihai.
Siapa sebenarnya pembunuh di sini?
"Cepat bertindak. Kalau nggak, semua anak buah kalian akan mati."
Justin yang melihat adegan berdarah itu langsung berteriak ketakutan.
Namun, pada saat ini, Basir dan Heru tidak memedulikan mereka. Keduanya hanya memperhatikan jalannya pertempuran dengan serius.
"Sungai Darah itu luar biasa. Aku ingin memilikinya."
Heru yang selalu diam itu berkata dengan acuh tak acuh.
"Kita harus membicarakannya dengan keluarga Maswa. Harusnya bisa dinego ... "
Tatapan mata Basir menjadi makin berapi-api.
Hanya pedang setengah jadi di tangan Adriel dan Sungai Darah saja sudah sangat berharga.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda