Bab 1188
Semua orang yang melihat adegan itu terkesima. Mereka menatap batu alam penasaran, berharap bisa merasakannya langsung.
"Pak Dennis, ini buat kalian."
Sambil berbicara, Adriel juga memberikan masing-masing sebuah batu alam kepada Pak Dennis dan yang lainnya. Itu membuat mereka sangat terkejut.
"Ini nggak dicampur obat perangsang, 'kan ... " gumam Oscar sambil menggosokkan tangannya ke batu alam itu. Dia merasa darahnya mendidih.
Plak!
Pak Dennis yang mendengarnya, langsung menendangnya. Dia berkata, "Kalau nggak bisa ngomong, mending diam!"
"Pak Adriel, terima kasih atas pemberiannya!"
Hendro, di sisi lain, berseri-seri sambil membungkuk pada Adriel sambil mengucapkan terima kasih. "Keluarga Gunawan nggak tahu bagaimana cara membalas kebaikanmu. Aku ... "
"Itu bukan apa-apa."
Adriel tersenyum tipis.
"Ini bukan hal sepele!"
Hendro buru-buru berkata, "Siska, apa ada yang mau kamu sampaikan ke Pak Adriel? Kenapa kamu nggak segera ... "
Siska menggertakkan giginya, merasa sangat malu dan m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda