Bab 1185
Setelah Kevin menerima perintah dari ayahnya, dia melangkah keluar dari gerbang kediaman keluarga Buana.
Felicia melangkah dengan sepatu hak tingginya di koridor, menghasilkan suara monoton, lalu membuka pintu ruang tamu di ujung koridor.
Ketika dia melihat sosok angkuh yang berdiri di depan jendela besar dengan tangan di belakang, wajah cantiknya menunjukkan senyuman tenang. Dia berujar, "Kak Herios, Guda sudah nggak berdaya, sekarang kita bisa membicarakan tentang pembagian."
Herios berbalik, wajahnya tetap tenang, tetapi suaranya sangat dingin, "Bunuh Adriel terlebih dulu, baru kita akan bicara."
"Kalau begitu, kita bisa membicarakannya sekarang. Kepala Adriel seharusnya akan dikirim besok," kata Felicia dengan santai sambil menunjukkan senyuman.
"Guda masih memiliki banyak pengikut," ujar Herios dengan acuh tak acuh.
"Apa kak Herios masih ingin menyerang Guda? Bagaimanapun juga, dia adalah anggota keluarga Buana!" ucap Felicia dengan kerutan di dahinya.
"Apa kamu masih peduli denga
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda