Bab 1154
Mendengar hal itu, wajah Kevin langsung berseri-seri penuh kegembiraan. Kuil Sentosa sangat terkenal di tiga provinsi tengah, terutama karena keahlian mereka dalam menaklukkan ilmu hitam dan kekuatan jahat seperti Iblis Darah.
"Aku nggak akan datang tanpa persiapan," ujar Bastra dengan senyum percaya diri.
"Apakah Adriel datang atau nggak, itu nggak penting. Selama kita memiliki Tetua Fahjar, itu sudah cukup!"
Di puncak gunung, sebuah tempat peristirahatan sementara telah didirikan. Di bawahnya, sebuah sungai mengalir deras, dikelilingi oleh hutan hijau yang indah, sementara di kejauhan, kabut darah membubung tinggi ke langit.
Di puncak tersebut, berdiri seorang pria paruh baya yang gagah, dengan sungai di bawah kakinya dan kabut darah di kejauhan. Sikapnya penuh dengan aura yang sulit dijelaskan, memancarkan wibawa yang luar biasa.
Di sampingnya, seorang pria paruh baya berjubah hitam dengan mata tajam berdiri tegak. Aura yang terpancar darinya menunjukkan bahwa dia adalah Guru Bumi t
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda