Bab 1128
Elin menatap ayahnya dengan tatapan dingin.
"Kamu ini ... "
Hugo memandang Elin dengan wajah yang tampak sulit memercayai ini. Anak perempuannya yang selalu hormat dan patuh, tiba-tiba tampak begitu asing!
Namun, dengan ponsel di tangan Elin yang memberi tekanan besar, Hugo tidak kuasa menahan diri. Dia terpaksa menekuk lututnya, menahan rasa malu, lalu perlahan-lahan berlutut. Hanya saja, matanya tampak penuh dengan amarah dan kebencian!
"Kamu masih nggak terima? Untuk siapa kamu menunjukkan wajah masam itu?" ujar Elin sambil menamparnya lagi.
"Aku, aku ... " jawab Hugo. Meski Hugo merasa sangat marah, ketika melihat ponsel di tangan Elin, dia hanya bisa menarik sudut bibirnya dengan kaku, memaksakan senyuman!
"Mulai sekarang, setiap kali kamu melihatku, kamu harus berlutut! Sekarang, pergilah!" kata Elin dengan nada dingin.
Baru setelah itu, Hugo bangkit dengan langkah terhuyung-huyung, lalu pergi dari sana dengan ekspresi muram.
"Kakak, apa kalian juga merasa nggak puas?" tanya Elin
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda