Bab 1075
Ana hanya bisa menghela napas dalam hati. Yasmin sudah tidak bisa diselamatkan. Dia benar-benar perlu diberi pelajaran agar dia merasa takut pada Adriel.
"Pada saat seperti ini, kamu hanya bisa mencari ibumu. Apa nggak terpikir untuk mencari ayah tirimu? Kamu benar-benar anak yang nggak berbakti," kata Adriel dengan senyum simpul sambil berjalan mendekat.
Namun, di mata Yasmin, senyum simpul Adriel itu tak ada bedanya seperti senyuman iblis.
"Kamu, kamu mau apa ... "
Yasmin berkata dengan penuh ketakutan, mundur langkah demi langkah.
"Menurutmu aku mau apa?" tanya Adriel sambil tersenyum.
Ketakutan menghantui hati Yasmin. Dia sebelumnya telah berani menantang Adriel. Sekarang, dia sudah terlalu sering menyinggung pria itu. Bahkan ibunya sendiri tidak lagi membelanya.
Yasmin terdesak hingga ke sudut dinding. Tidak ada lagi tempat untuk melarikan diri baginya.
"Jangan, jangan mendekat!" teriak Yasmin yang hampir menangis ketakutan.
"Adriel, tinggalkan soal fakta yang ada, apakah kamu sam
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda