Bab 103
Adriel akhirnya berhenti berpura-pura dan langsung mengaku, "Dua tahun nggak bertemu, kamu tumbuh dengan baik. Biar Kakak periksa tubuhmu sedikit."
Yasmin menjerit. Dia segera menggunakan satu tangan untuk menutupi dadanya yang indah.
Namun, dia menyadari mata Adriel menatap ke bagian lain dan posisinya sekarang membuat semua terlihat dengan jelas.
Yasmin segera menggunakan tangannya untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.
"Lepaskan aku! Bajingan!" teriak Yasmin.
"Nggak mau," jawab Adriel.
"Adriel, aku akan membunuhmu! Aku akan mencungkil matamu dan membuatmu benar-benar buta!"
Yasmin sangat marah, dia juga ingin sekali bersembunyi di dalam lubang saking malunya.
Saat itu, Ana membuka pintu dan masuk. Dia melihat kejadian itu.
"Adriel!" teriak Ana.
Otak Ana seakan bergetar. Dia langsung berlari mendekat.
"Apa yang mau kamu lakukan pada Yasmin?"
Melihat Ana, Adriel sedikit tersadar dan melepaskan Yasmin.
Yasmin yang sudah tidak peduli pun ingin segera menyerang Adriel lagi.
Ana menghentik
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda